Cerita Berawal dari Bakoel Koffie Bintaro.
Rizal, ditemani mentor taaruf yang juga mentornya di Terang Jakarta: Papi Adista & Mami Eza melakukan Nazhor/pertemuan pertama Taaruf dengan Rifda yang ditemani kakak (Kak Ishma) dan adiknya (Hana).
Tepat di meja inilah kami semua kaget dan gak percaya, kok bisa ya pertemuan ini terjadi?

Beberapa hari berselang, Kak Ishma, yang mewakili Rifda, bilang...
“Lanjut pertemuan selanjutnya yaaak”.
Terjadilah pertemuan kedua Taaruf ini, yang membahas lebih dalam lagi tentang satu sama lain.
Kami sangat bersyukur dengan memilih Taaruf, komunikasi terus terjaga karena dibersamai oleh mentor.

Sempat tertunda selama satu bulan, Taaruf berlanjut di Bulan Ramadan. Rizal memberanikan diri bertemu Bapak dan Ibu dari Rifda.
Saat itu Rizal jadi imam Shalat Maghrib setelah buka puasa. Ini jadi salah satu shalat paling menegangkan dalam hidup Rizal, hehe.
Alhamdulillah pertemuan ini berjalan lancar, pembicaraan hangat, santai, namun bermakna.

Di penghujung Bulan Ramadan, Rifda dan keluarga berkunjung ke Purwakarta bertemu Ibu dan adik-adik Rizal.
Pertemuan ini menjadi momen pertama kali dua keluarga saling mengenal, hingga akhirnya kami memutuskan untuk lanjut ke jenjang yang selanjutnya, yaitu...

Yes, KHITBAH!